Friday, October 24, 2014

Refleksi Tahun hijrah 1436 ini..

Bismillahirrahmanirrahim...




Hari ini merupakan hari pertama tahun hijrah 1436....tahun baru menjengah lagi...bertambah setahun demi setahun....sehingga tiba saat kita kembali padaNya. Begitulah kita lalui hidup ini hari demi hari berlalu, berganti minggu dan bulan sehingga setahun pun telah berlalu....!!

Aku masih di sini di ruang waktu dan kehidupan yang ku lalui ini....rutin seharian hidup ini kulalui ..dengan rasa sebegini..jatuh bangun , sedih gembira, segala macam rasa dijiwa...!!

Aduh...bagaimana ku lalui semua itu?? Hanya Allah yang tahu ...bak kata pepatah di telan mati emak diluah mati anak ....semuanya terbuku dilubuk rasa!!!

Peritnya mujahadah ini....tanpa kekuatan dariMu aku tak mampu...tidak mampu untuk terus bertahan..kadang2 rasanya ingin menjerit sekuat dan sepuas hati melepaskan segalanya di dada...boleh ke begitu?? 

Entahlah...tapi itulah yang kurasa...Bila kan hilang agaknya??

Ya Allah tolongi hambaMu ini ya Allah......hanya Engkau sahaja yang dapat menolongku, jangan biarkan aku sendiri tenggelam dalam lautan rasa yang tiada penghujungnya!!

Kasihani jiwa yang lelah dan sakit ini ya Allah....

Ku mohon ampunanMu, kasih sayangMu, perhatian dan penjagaanMu pada aku....
Bila aku adaMu dalam hatiku...ku tak perlu sesiapa lagi..., biarlah pergantungan ku hanya padaMu sahaja, bukan pada manusia yang banyak kerenahnya...... 

Ya...segalanya di dunia ini akan ditinggalkan...namun yang kekal hanya diriMu yang akan menyertaiku di mana sahaja dunia dan akhirat....maka bantulah aku mencintaiMu,merasai kasih sayangMu ya Rabb....

Ya...keinginanku sebagai manusia untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat sana.........!! 
Bantulah aku untuk tunduk dan patuh padaMu, menjadi hambaMu yang hanya ada cinta padaMu di hati..

Tak akan tercapai semua itu tanpaMu.........!!

Ameen Ya Rabbal Alamin........

Nukilan Rasa
RAW

Monday, October 20, 2014

Renungan buat diriku....tentang cinta




Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,

 “Kelezatan mengikuti rasa cinta. Ia akan menguat mengikuti menguatnya cinta dan melemah pula seiring dengan melemahnya cinta.

 Setiap kali keinginan terhadap al-mahbub (sosok yang dicintai) serta kerinduan kepadanya menguat maka semakin sempurna pula kelezatan yang akan dirasakan tatkala sampai kepada tujuannya tersebut. 

Sementara rasa cinta dan kerinduan itu sangat tergantung kepada ma’rifah/pengenalan dan ilmu tentang apa yang dicintai.

 Setiap kali ilmu yang dimiliki tentangnya bertambah sempurna maka niscaya kecintaan kepadanya pun semakin sempurna. 

Apabila kenikmatan yang sempurna di akherat serta kelezatan yang sempurna berporos kepada ilmu dan kecintaan, maka itu artinya barangsiapa yang lebih dalam pengenalannya dalam beriman kepada Allah, nama-nama, sifat-sifat-Nya serta -betul-betul meyakini- agama-Nya niscaya kelezatan yang akan dia rasakan tatkala berjumpa, bercengkerama, memandang wajah-Nya dan mendengar ucapan-ucapan-Nya juga semakin sempurna. 

Adapun segala kelezatan, kenikmatan, kegembiraan, dan kesenangan -duniawi yang dirasakan oleh manusia- apabila dibandingkan dengan itu semua laksana setetes air di tengah-tengah samudera. 

Oleh sebab itu, bagaimana mungkin orang yang berakal lebih mengutamakan kelezatan yang amat sedikit dan sebentar bahkan tercampur dengan berbagai rasa sakit berbanding kelezatan yang Maha Agung, terus-menerus dan abadi.....??

 Kesempurnaan seorang hamba sangat tergantung pada dua buah kekuatan ini; kekuatan ilmu dan rasa cinta. Ilmu yang paling utama adalah ilmu tentang Allah, sedangkan kecintaan yang paling tinggi adalah kecintaan kepada-Nya.

 Sementara itu kelezatan yang paling sempurna akan bisa digapai berbanding lurus dengan dua hal ini, Allahul musta’aan.”
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...